Tingkatan Influencer Berdasarkan Subscriber YouTube

Influencer berdasarkan subscriber YouTube memang akan sangat berpengaruh pada kegiatan open endorse. Influencer sendiri merupakan seseorang yang bisa memberikan pengaruh terhadap masyarakat.
Pada umumnya, seorang influencer memiliki jutaan followers pada media sosialnya. Namun, influencer ini juga memiliki pengaruh yang besar terhadap audience.
Daftar Isi
Tingkatan Influencer Berdasarkan Subscriber YouTube
Influencer marketing merupakan salah satu strategi pemasaran. Pihak perusahaan pun akan mengajak seorang influencer untuk bekerja sama dalam meningkatkan brand awareness dan penjualan sesuai dengan target pasar.
Secara umum, tingkatan influencer berdasarkan subscriber YouTube akan menentukan kesuksesanmu. dalam melakukan promosi produk.
Nah, berikut ini ada beberapa jenis influencer yang bisa kamu lihat dari jumlah followersnya.
1. Mega Influencer (lebih dari 1 juta followers)
Mega influencer merupakan influencer yang memiliki jumlah pengikut yang cukup besar pada platform media sosialnya masing-masing.
Setidaknya, mega influencer ini akan memiliki jumlah pengikut atau follower yang lebih dari 1 juta followers. Kebanyakan memang pada influencer ini berasal dari kalangan selebriti, musisi, maupun bintang film.
Namun, brand sendiri harus mengetahui bahwa terkadang memang tidak mudah bekerja sama dengan mega influencer ini.
Sebab, biaya yang para mega influencer ini patok cukup besar. Bahkan, untuk sekali posting mereka bisa membandrol harga hingga 16 juta rupiah. Mega influencer ini sendiri terbilang lebih selektif dalam memilih rekan bisnisnya.
2. Macro Influencer ( 40 ribu hingga 1 juta followers)
Keberadaan dari macro influencer yang merupakan influencer berdasarkan subscriber YouTube. Pada umumnya, macro influencer ini memiliki jumlah followers yang mencapai 40 ribu hingga 1 juta dalam satu media sosialnya.
Influencer macro ini berasal dari dua tipe kalangan, yakni selebriti yang belum mencapai puncak karir dan pakar daring yang sudah sukses membangun followers yang cukup signifikan.
Macro influencer ini bisa dikatakan lebih banyak jumlahnya dari mega influencer. Mega influencer ini biasanya akan lebih bersahabat untuk melakukan kerjasama sama dengan brand.
Meski begitu, sebelum mengajukan kerjasama, maka pastikan terlebih dahulu bahwa kamu sudah menganalisa apakah followers yang mereka miliki palsu atau asli.
Pasalnya, tidak jarang para macro influencer ini menggunakan banyak followers palsu untuk akunnya.
3. Micro Influencer (1000 hingga 40 ribu followers)
Micro influencer berdasarkan subscriber YouTube merupakan orang biasa yang sudah terkenal karena pengetahuan dalam niche tertentu.
Pada umumnya, micro influencer ini memiliki jumlah pengikut antara 1000 hingga 40 ribu followers. Dengan jumlah tersebut, biasanya micro influencer tidak akan merasa bahwa mereka adalah orang yang berpengaruh hingga ada suatu merek yang mengajak bekerja sama.
Bahkan, micro influencer ini terkadang akan mempromosikan sebuah merek secara gratis.
4. Nano Influencer (kurang dari 1000 followers)
Influencer yang baru saja mendapatkan pengakuan adalah nano influencer. Tipe influencer ini memiliki sedikit pengikut.
Namun, nano influencer ini sangat ahli dalam bidang yang tidak jelas. Bahkan, biasanya para nano influencer ini memiliki followers yang kurang dari 1000 followers.
Namun kamu jangan salah, pengikut dari nano influencer ini merupakan orang yang tertarik dengan tipe influencer ini dan mendengarkan apapun pendapatnya.
Lantaran memiliki sedikit followers inilah yang membuat nano influencer sering dianggap tidak penting oleh merek, meskipun harganya sangat murah.
Terkecuali dengan mereka yang memang memiliki kesamaan pada bidang tertentu. Sementara itu, apabila dilihat dari jenis konten yang dihasilkan.
Maka, influencer nano ini bisa kamu bedakan berdasarkan beberapa jenis, mulai dari YouTube, Instagram, Twitter, TikTok, maupun Podcaster.
Tips Memilih Influencer YouTube
Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan dalam memilih influencer berdasarkan subscriber YouTube.
1. Sesuaikan dengan Budget
Memilih seorang influencer harus kamu sesuaikan juga dengan budget yang kamu miliki. Jika memang kamu memiliki budget yang terbatas, maka bekerja sama dengan influencer micro bisa menjadi pilihan terbaik.
Salah satu alasan yang mendasarinya adalah bahwa micro influencer ini lebih sering melakukan interaksi dengan followersnya secara intens.
Oleh sebab itu, tidak jarang apabila masukan mengenai produk bisa diberikan oleh beberapa followers dari pengguna produk tersebut.
Nah, dengan informasi tersebut, maka kamu pun bisa segera melakukan perbaikan. Jadi, meski memiliki budget yang minim, manfaat yang kamu terima pun tidak kalah besar.
2. Sesuai Target Pasar
Target pasar memang sangat berguna untuk mengetahui kelompok konsumen yang kamu miliki. Dengan begitu, maka kamu pun bisa menerapkan langkah promosi yang tepat sasaran.
Sebagai contohnya adalah jika kamu menjual produk anak-anak, maka target konsumenmu adalah ibu-ibu rumah tangga.
Selain itu, kamu juga bisa melakukan riset terkait dengan siapa public figure yang sering melakukan postingan tentang panduan parenting.
3. Sesuai Skala Promosi Produk
Ada baiknya apabila kamu memulai strategi influencer berdasarkan subscriber YouTube, maka lakukan dengan cara menentukan skala promosi yang akan kamu lakukan.
Pilih public figure yang sesuai dengan tujuan promosimu agar kegiatan promosi bisa berjalan dengan lebih efektif. Jika memang skala promosinya besar, maka jangan ragu untuk menggunakan influencer makro.
Disisi lain, jika memang promosi yang kamu lakukan dalam skala yang kecil, maka gunakan saja influencer mikro. Sebab, untuk budget yang akan kamu keluarkan pun akan sesuai dengan hasil akhir yang akan kamu dapatkan nantinya.
Ada banyak sekali platform yang bisa kamu gunakan untuk membantumu menemukan influencer yang tepat untuk mengembangkan bisnismu tersebut.
4. Influencer dengan Reputasi yang Baik
Perlu kamu ingat untuk memilih public figure yang memiliki reputasi baik. Apapun jenis influencenya, baik mikro maupun makro. Maka kamu harus bisa bekerja sama dengan influencer YouTube yang memiliki reputasi baik.
Jika kamu hanya melihat dari jumlah followersnya saja, namun ternyata public figure tersebut kerap bermasalah dengan hukum, maka akan berpengaruh terhadap perkembangan bisnis dan kegiatan promosi yang kamu lakukan.
Selain itu, public figure dengan reputasi yang baik tentunya akan memiliki personal branding yang lebih terjaga. Hal ini tentunya akan membantu bisnismu untuk membangun branding yang baik pula.
5. Memiliki Engagement yang Tinggi
Keterkaitan antara public figure dengan followersnya juga perlu kamu cermati dengan baik. Sebab, influencer berdasarkan subscriber YouTube ini bisa menjadi tolok ukur terkait dengan bagaimana promosi produkmu akan menarik calon konsumen.
Sebagai salah satu contoh, apabila kamu melihat influencer mikro yang selalu memiliki engagement yang tinggi, maka kamu bisa menggunakan jasanya untuk melakukan promosi produk.
Sebaliknya, apabila public figure yang jumlah followersnya banyak namun engagementnya kecil, maka kurang menguntungkan bagi bisnismu.
Sebenarnya, masih banyak sekali cara untuk mengukur engagement atas seorang influencer. Baik dari aspek engagement per postnya, hingga engagament per impressionnya.
Namun, kamu tidak perlu mengukur nilai dari engagement tersebut sendiri. Sebab, ada banyak sekali tools yang bisa kamu gunakan untuk menghitung engagement influencer ini.
6. Intensitas Update Konten yang Baik
Salah satu hal yang tidak boleh kamu lewatkan adalah intensitas public figure itu sendiri dalam melakukan postingan.
Jika influencer yang kamu pilih terlalu sering melakukan postingan Instagram dalam satu hari, maka besar kemungkinan konten promo milikmu akan cepat hilang dari galeri teratas.
Itu artinya, bahwa followers harus melakukan scroll ke arah bawah untuk bisa menemukan konten produkmu tersebut.
Sebaliknya, apabila influencer berdasarkan subscriber YouTube tersebut jarang melakukan postingan, maka bisa saja engagement followersnya pun juga mulai berkurang.
Selain itu, jika memang influencer yang kamu pilih melakukan postingan multi channel secara bersamaan, maka akan lebih meningkatkan jumlah calon konsumen yang melihat postingan tersebut.
Jadi, pada intinya adalah kamu harus bisa mencermati kebiasaan influencer dalam mengelola postingan sebelum kamu memilihnya.
Selain itu, kamu juga bisa memantau media sosial lebih rajin lagi. Tujuannya adalah untuk mengetahui apa saja yang sedang trending dan siapa saja public figure yang sedang viral saat ini.
Ketika kamu sudah menemukan momen dan topik yang memang sedang viral sebagai ajang promosi produk.
7. Siapkan Perjanjian Kerjasama
Hal terakhir yang tidak kalah penting adalah selalu buatlah perjanjian kerjasama yang jelas dan baik. Perjanjian kerjasama yang kamu buat tersebut harus menyebutkan klausul secara terperinci.
Baik yang berisikan mengenai hak maupun kewajiban dari masing-masing pihaknya. Hal ini bertujuan untuk menghindari kesalahpahaman yang bisa berujung pada masalah hukum.
Perlu kamu ingat juga, bahwa influencer yang kamu pilih harus bisa membangun citra positif terhadap brand atau produkmu tersebut.
Kesimpulan
Setelah kamu memahami influencer berdasarkan subscriber YouTube, maka bisa kamu simpulkan bahwa memilih seorang influencer untuk melakukan promosi produk tidaklah cukup mudah.
Ada banyak hal yang perlu kamu perhatikan agar bisa menjalin kerjasama dengan influencer terbaik. Dengan memahami jenis-jenis influencer, maka kamu pun bisa menyesuaikan kebutuhan influencer dengan budget yang kamu miliki.
Dapatkan berbagai informasi maupun tips seputar influencer, marketing influencer dan youtube influencer hanya di influencer101.id.