5 Cara Menentukan Metrics Social Media Untuk Marketing

Selain sebagai platform komunikasi online, media sosial menjadi platform sekaligus tools untuk marketing. Dalam bidang marketing, ada pemahaman bahwa media sosial memiliki metrics tertentu sehingga penting adanya untuk mereka menentukan metrics social media.
Tujuannya pun sudah jelas, yaitu untuk tercapainya segala strategi marketing pemasaran produk dengan budget minimal tapi hasil yang maksimal.
Walaupun begitu, belum tentu semua pegiat marketing yang menggunakan social media, khususnya para newbie, paham dengan strategi menentukan metrics social media ini. Apakah kamu salah satunya? Jika iya, maka itu artinya kamu harus membaca dan memahami betul isi artikel ini.
Daftar Isi
Apa Itu Metrics Social Media?
Sebelum masuk ke inti pembahasan yaitu tahapan penentuan metrics social media, alangkah baiknya kamu mengenal sekilas tentang apa itu metrics social media.
Gampangnya, metrics adalah istilah kumpulan data atau parameter yang terukur untuk menjabarkan suatu pencapaian atau hasil tertentu. Jadi, bisa kita sebut bahwa metrics social media adalah data terukur yang merepresentasikan hasil-hasil atau pencapaian yang telah kamu tentukan berdasarkan aktivitas media sosial.
Umumnya, metrics social media berhubungan dengan hasil pengukuran ROI atau return on investment. Sebab, data atau metrics tersebut didapatkan dari hubungan dan keterlibatan pengguna dengan usaha marketing yang brand kamu bangun di media sosial. Tapi apakah memang hanya itu saja?
Tentu tidak. Sebab, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan dalam menentukan metrics social media. Berikut ini penjelasan lengkapnya. Baca sampai habis ya!
Cara Menentukan Metrics Social Media
Berikut adalah beberapa cara untuk menentukan metrics pada social media:
1. Mengukur Exposure Untuk Brand Awareness
Metrics social media ini fokus pada audiens pengguna sosial media saat ini dan mereka yang memiliki potensi untuk menjadi konsumen (potential audience). Karena pada dasarnya maksud dari exposure adalah seberapa populernya brand kamu sehingga bisa menjangkau beberapa orang dalam satu postingan konten bisnis.
Dengan begitu, kamu bisa melihat seberapa banyak potential audience yang mungkin bisa menjadi konsumen atau pelanggan tetap agar kamu bisa menentukan metrics social media selanjutnya. Istilah ini yang kita namakan dengan reach.
Lalu bagaimana caranya untuk bisa mengetahui siapa saja potential audience? Kamu bisa melihatnya berdasarkan jumlah kunjungan, berapa kali konten dilihat, jumlah followers atau subscriber, dan juga brand mention. Hal inilah yang memicu terjadinya brand awareness pada audiens kamu.
Tapi, bisa jadi kamu kesusahan menghitung jumlah potential audience karena ada kemungkinan satu audiens memfollow lebih dari satu akun bisnis kamu. Oleh karena itu, beberapa marketing specialist menggunakan cara alternatif dalam menentukan metrics social media yang mereka anggap lebih aman, yaitu dengan mengukur jumlah persentase audience growth rate.
Contoh sederhananya seperti ini. Pada media sosial seperti Twitter dan Instagram, kamu bisa melihat jumlah followers akun dan jumlah followers yang like atau retweet konten kamu setiap bulannya.
Dengan begitu kamu bisa melihat besaran rata-rata perkembangan jumlah audience dari bulan ke bulan. Atau jika pada YouTube, kamu bandingkan jumlah subscriber dan views antara satu konten video dengan content lainnya dalam jangka waktu tertentu.
2. Mengukur Engagement
Tahapan menentukan metrics social media ini tak boleh terlupakan dan penting untuk kamu dapatkan di media sosial. Apa alasannya?
Tak lain dan tak bukan karena definisi dari engagement itu sendiri, yaitu besaran jumlah audiens dan intensitas audiens untuk berinteraksi dengan konten dan akun bisnis kamu.
Maksud dari interaksi ini pun juga beragam untuk setiap jenis platform media sosial. Misalnya, Instagram dan Facebook mengukur engagement rate-nya berdasarkan jumlah like, comment, save, share, dan bahkan repost konten.
Atau contoh lainnya pada Twitter yang menggunakan aspek audiens yang me-retweet atau me-reply konten, menggunakan hashtag bisnis, hingga jumlah audiens yang mengakses link bisnis dari dashboard akun.
Engagement rate yang tinggi mencerminkan seberapa aktifnya dan responsifnya audiens dalam setiap proses pemasaran bisnis kamu. Selain itu, faktor ini juga bisa menentukan mana golongan followers yang real atau menggunakan akun asli dan mana yang termasuk fake followers.
Engagement yang berkualitas mempengaruhi kualitas tiap jenis konten sehingga tampil menarik dan berkualitas.
Supaya kamu bisa mendapatkan hasil pengukuran yang pasti dengan cara menentukan metrics social media ini, hitunglah persentase rata-rata engagement rate di setiap postingan konten.
Cara hitungnya pun mudah, jumlahkan total like, comment, dan share. Lalu bagilah jumlah mereka dengan jumlah total followers dan kalikan dengan 100.
Setiap platform media sosial punya standar rata-ratanya masing-masing. Contohnya, Facebook dan Twitter menggunakan standar rata-rata antara 0,5%-1%. Sedangkan Instagram memiliki rata-rata engagement yang cukup tinggi antara 3%-6%.
3. Pahami Influence
Setelah mendapatkan hasil jumlah engagement, kamu bisa tahu apakah dengan menentukan metrics social media bisa tahu ada efek positif, negatif, atau netral di setiap konten bisnis kamu.
Di sisi lain, segala jenis bentuk promosi di berbagai platform media sosial bisnis perlu kamu analisis untuk melihat tingkat dan jumlah influence yang terlibat dalam konten. Influence adalah perhitungan jumlah subjektif yang terlibat dan bergantung pada perspektif bisnis.
Kamu perlu sebuah tools yang berguna untuk mengamati tingkat influence yang muncul dari usaha promosi bisnis melalui media sosial. Misalnya, untuk Twitter gunakan Twitalyzer dan untuk media sosial lainnya bisa gunakan Social Mention atau Scoutlabs.
Dengan macam-macam tools tersebut, kamu juga bisa melihat apakah dari jumlah engagement sebelumnya ada “pemain besar” yang terhubung dengan bisnis kamu melalui interaksi di media sosial.
4. Jangan Lupakan Customer Care
Seringkali pelaku bisnis yang memanfaatkan media sosial untuk marketingnya terlalu fokus untuk meningkatkan kualitas dan performa postingan dan ads bisnis. Tak jarang mereka menjadi kurang responsif kepada audiensnya.
Padahal kita harusnya juga tahu apakah dengan menentukan metrics social media selama ini meningkatkan kepuasan audiens atau tidak.
Oleh karena itu, kamu jangan sampai melupakan metrics response rate dan response time. Kedua metrics ini akan memberitahu persentase responsifnya tim media sosial bisnis kamu menanggapi audiens dan jumlah tanggapan yang bisa mereka berikan kepada audiens.
Dengan begitu kamu bisa tahu seberapa berpengaruhnya konten sehingga memancing respons dan perasaan tentang brand dari audiens.
Bentuk respons audience juga beragam, tak hanya selalu berupa komentar di setiap akun media sosial bisnis. Tak sedikit audiens melakukan review secara acak, assessment, atau endorsement produk yang akan menjadi data kamu dalam menentukan metrics social media terbaik.
Tapi perlu kamu ingat bahwa meskipun customer care yang kamu berikan adalah usaha terbaik dari perusahaan, adakalanya audiens tidak antusias dengan suatu usaha atau jawaban kamu.
5. Lead Generation Conversion
Dari keempat cara menentukan metrics social media di atas mereka semua adalah representasi dari adanya brand awareness. Tapi kalau audiens kamu sudah aware dengan bisnis, apa yang selanjutnya harus dilakukan?
Jawabannya adalah kamu bisa masuk ke tahapan lead generation, yaitu strategi mengkonversi audiens yang mana berpotensi menjadi pelanggan yang melakukan transaksi. Walaupun tahapan ini terbilang cukup rumit tapi kamu bisa tetap melakukan beberapa cara.
Beberapa diantaranya dengan memanfaatkan website bisnis, iklan, media sosial lain, dan bahkan email marketing dengan performansi sebaik mungkin. Tahapan ini juga bisa mengetahui apakah tujuan promosi bisnis di media sosial telah tercapai, memenuhi ROI, dan efisiensi social engagement.
Apabila kamu memahami keberadaan ROI dalam proses promosi bisnis, kamu bisa tahu apakah bisa melanjutkan strategi promosi tersebut atau tidak.
Biasanya kemunculan ROI bersamaan dengan adanya tolak ukur yang menentukan metrics social media apa yang mempengaruhi penjualan, yaitu Click-Through Rate (CTR). Seperti namanya, CTR dipengaruhi oleh aktivitas akses postingan konten dan iklan mana apabila CTR bernilai tinggi, maka konten sudah efektif.
CTR yang tinggi mengartikan bahwa jumlah impresi konten rendah tapi banyak orang yang mengakses konten. Konversi lead generation ini banyak diaplikasikan oleh perusahaan atau brand yang punya platform e-commerce atau website bisnis jual beli karena tahapan ini bertujuan untuk melacak marketing.
Menentukan Metrics Social Media Butuh Pertimbangan Matang
Singkatnya, semua metrics diatas penting dalam menentukan bagaimana kamu bisa melihat strategi digital marketing bisnis gagal atau berhasil.
Meskipun begitu, ada berbagai macam cara menentukan metrics social media lain berdasarkan jenis dari metrics itu sendiri. Tinggal bagaimana kamu bisa menganalisis kebutuhan marketing kamu dengan ketersediaan data atau metrics di setiap media sosial.
Dengan sampainya di baris kalimat ini, maka berakhirlah penjelasan lengkap kami tentang metrics social media yang harus kamu pelajari. Semoga bermanfaat dan tetap semangat!
Dapatkan berbagai informasi maupun tips seputar social media influencer maupun influencer marketing tentunya hanya di influencer101.id.