Cara Menentukan Target Market yang Baik, Wajib Tahu!

Bagaimana cara menentukan target market untuk sebuah kampanye?
Sebeagai influencer pemula, tentu kamu wajib tahu.
Yuk, simak ulasannya di bawah ini!
Daftar Isi
Apa Itu Target Market?
Sebelum mengupas tuntas tentang cara menentukan target market, kamu perlu paham apa itu target market.
Secara garis besar, target market adalah calon konsumen yang berusaha untuk dituju. Dalam artian lain, strategi atau kampanye perusahaan nantinya harus memiliki sebuah pengelompokan audiens yang membutuhkan dan membeli atau memakai produknya.
Beberapa contoh dari target market adalah produk susu vitamin yang biasanya menarget para lansia. Di kasus lain, game online memiliki target market anak-anak hingga remaja yang notabene memiliki banyak waktu luang.
Dari fenomena yang terjadi, sebenarnya tanpa kamu sadari, kamu sendiri juga adalah salah satu target market sebuah brand.
9 Cara Menentukan Target Market
Dari definisi di atas, mungkin kamu sudah memiliki sedikit gambaran tentang bagaimana cara memilih target market. Namun jika belum, tidak perlu khawatir. Di sub bab ini, kamu bakal menemukan langkah-langkah apa saja yang harus kamu ketahui untuk menentukan target market.
1. Ketahui Segmentasi Pasar
Agar target market yang kamu tentukan bisa tepat sasaran, maka hal yang sangat baik untuk mengetahui segmentasi pasar berdasarkan kelompok-kelompok tertentu. Segmentasi pasar di sini dapat kamu lihat dari beberapa pengelompokan, yakni demografi, psikografi, dan behavioral.
Semakin detil segmentasi pasar, maka kamu akan semakin mudah untuk membentuk kampanye yang lebih memiliki impact. Segmentasi pasar yang detail sangat cocok bagi kamu yang baru merintis karir influencer.
Dalam menentukan segmentasi pasar, usahakan kamu melakukannya dengan observasi yang menyeluruh dan data yang faktual. Hal ini sangat menentukan keberhasilan kampanye pemasaran kamu kedepannya.
2. Tentukan Segmentasi Pasar Secara Lebih Detail
Lantas, apa saja metode-metode dalam menentukan segmentasi pasar? Seperti yang ada di langkah sebelumnya, ternyata ada beberapa pengelompokan atau segmentasi yang bisa kamu lakukan.
Segmentasi demografi lebih memusatkan ciri spesifik manusia secara umum. Hal ini lebih berfokus pada identitas yang dapat terlihat, seperti jenis kelamin, usia, edukasi, agama, ras, dan lainnya.
Segmentasi psikografi lebih berpusat pada cara pikir seseorang terhadap sesuatu. Jenis segmentasi ini identik dengan minat ataupun kegemaran, kepercayaan, gaya hidup, dan watak seseorang.
Segmentasi yang ketiga sekaligus terakhir adalah behavioral. Berbeda dengan dua segmentasi sebelumnya, behavioral lebih terkesan abstrak, karena mencakup kebiasaan berbelanja, kebiasaan berinteraksi dengan brand, dan lainnya.
3. Lakukan Survei Lapangan
Kamu mungkin sudah mendapat segmentasi ideal bagi produk yang kamu tawarkan. Namun, ada satu cara menentukan target market lainnya yang tidak bisa kamu lupakan, yakni survei lapangan.
Survei lapangan adalah mengobservasi target market yang sebenarnya ada di sekitar tempat kamu berjualan. Meski namanya terkesan sangat hectic, namun ada perusahaan yang berfokus untuk melakukan survei lapangan ini.
Jika kamu memang bingung harus mulai dari mana, maka kamu bisa menggunakan jasa untuk mendapat data yang akurat.
Tahap ini tidak hanya merupakan cara menentukan target market, tetapi juga bisa untuk mengetahui seberapa lekatnya merkmu di mata audiens.
4. Analisis Pasar Secara Online
Digital marketing adalah salah satu metode paling efektif ketika bicara soal pemasaran di masa sekarang. Selain melakukan marketing, kamu juga bisa mencari tahu target pasar lewat internet.
Salah satu metode yang paling mudah untuk melakukan ini adalah dengan melakukan observasi di media sosial. Dengan banyaknya interaksi yang terjadi, kamu bisa memperhatikan post-post viral sebuah perusahaan dan mencari tahu apa yang membuat mereka berhasil.
Lewat cara menentukan target market ini, kamu juga dapat mengobservasi produk apa yang mereka sedang butuhkan. Nantinya, ini berguna dalam riset untuk membuat produk yang memang target market kamu inginkan. Alhasil, riset dan penjualan berjalan beriringan.
5. Cari Kebutuhan Calon Konsumen
Ketika sudah menentukan segmentasi pasar, kamu harus tahu kebutuhan mendasar yang calon konsumen butuhkan. Data ini dapat menjadi petunjuk untuk merancang strategi pemasaran. Namun yang lebih penting adalah dengan mengetahui kebutuhan konsumen, kamu bisa memfokuskan fitur-fitur untuk produkmu.
Pada dasarnya, bisnis yang baik adalah menjawab permasalahan yang kerap kali calon konsumen alami. Maka dari itu, ini adalah salah satu tahap penting dalam cara menentukan target market.
6. Bandingkan dengan Kompetitor
Meski ada beberapa kasus di mana sebuah perusahaan berjalan tanpa kompetitor, namun yang lebih sering terjadi justru adalah bidang yang kamu geluti ternyata sudah ada yang melakukan.
Kalau ini yang terjadi, maka ada baiknya kamu mempertimbangkan target market dengan target market yang kompetitor miliki.
Meski biasanya tidak jauh berbeda, namun jika kamu bisa membandingkan keduanya dengan baik, kamu bisa menentukan strategi yang lebih baik, agar tidak terlalu bersaing dengan kompetitor.
Selain itu, kamu juga bisa meneliti fitur-fitur atau kelebihan apa yang mereka miliki dan mengimplementasikannya ke self branding.
7. Pastikan Budget yang Kamu Miliki Sesuai
Dalam cara menentukan target market, ternyata budget juga harus masuk dalam perhitungan. Nah, apa guna dari penentuan budget ini?
Dalam menentukan target market, kamu juga harus memikirkan strategi pemasaran yang sesuai. Jika nantinya budget pemasaranmu tidak sesuai dengan target market yang perusahaan kamu tuju, maka akan berdampak buruk pada kampanye.
8. Perhatikan Konversi dari Target Market
Selain budget, konversi sebuah pemasaran juga harus kamu pertimbangkan. Target market bisa saja tepat sasaran, namun tetap saja buruk, jika nantinya mereka tidak berminat untuk membeli atau memakai produk kamu.
Tidak ada salahnya meningkatkan brand awareness, namun usahakan target market yang kamu tuju memang ingin untuk membeli komoditas yang perusahaan kamu tawarkan.
9. Atur Target Market Secara Dinamis
Cara menentukan target market bukan upaya yang sekali jadi. Di dalam perjalanan merintis karir influencer, tidak jarang seseorang harus berkali-kali riset ulang tentang target market mereka.
Sebabnya pun bermacam-macam. Ada yang karena situasi pasar, budget perusahaan, atau justru mereka memang menemukan titik nyaman di tempat yang lain.
Maka dari itu, jangan terlalu berpatok pada target market yang kamu tentukan kini. Terbuka lah pada kemungkinan-kemungkinan baru yang bisa dioptimalkan, terutama dari segi target market.
Sudah Paham Cara Menentukan Target Market yang Baik?
Memang tidak dipungkiri banyak hal yang harus diperhatikan dalam cara menentukan target market.
Namun, pada akhirnya kamu harus mengimbangi riset ini dengan upaya yang keras, agar target market tersebut tertarik untuk membeli atau memakai produk yang kamu iklankan.