Bounce Email Adalah : Pengertian, Jenis, Penyebab, dan Cara Mengatasi

Karena email marketing bisa jadi strategi yang efektif dalam pengembangan bisnis, kamu wajib tahu tentang pengertian, penyebab, serta cara mengatasi bounce back email.
Pasalnya, keberhasilan kampanye email kamu tergantung pada pengirimannya, tetapi tentu akan jadi tidak efektif kalau banyak email kamu yang terkirim kembali.
Daftar Isi
Apa Itu Bounce Email?
Bounce email adalah kondisi ketika email kamu gagal masuk ke inbox penerima. Karena server penerima email menolak pengiriman email, sehingga kembali kepada kamu selaku pengirim.
Biasanya, provider email akan mengirimimu pesan bouncing email.
Jenis-jenis Bounce Email
Isi pesan bouncing email dari provider, yaitu tentang pengiriman yang gagal dan detail teknis kegagalan tersebut. Selain itu, email bouncing juga bisa berdampak negatif pada akun email kamu dengan membuat akun kamu jadi lebih rentan terhadap filter SPAM. Tentu hal ini juga bisa menurunkan skor pengirim email dan tingkat keterkiriman.
Oleh karena itu, sangat penting bagi email marketer untuk mengetahui tentang berbagai bouncing email dan metode untuk mencegahnya. Secara garis besar, bounce email terbagi menjadi tiga macam, berikut penjelasannya:
1. Hard Bounce
Hard bounce adalah jenis pentalan email yang membuat alamat email penerima tidak valid atau tidak ada. Paling sering terjadi ketika alamat email tidak lagi aktif atau domain telah kedaluwarsa.
Hard Bounce juga terjadi saat kamu memasukkan alamat email yang salah dan sama sekali tidak dikenal oleh penyedia layanan email. Misalnya, kamu mengetik @gmail.con alih-alih @gmail.com.
2. Soft Bounce
Soft bounce adalah jenis email bouncing yang membuat alamat email penerima tidak dapat menerima email kamu untuk sementara.
Bouncing email ini biasanya terjadi ketika inbox penerima sudah penuh atau server penerima menerima beberapa email pada saat yang bersamaan. Namun ini bersifat sementara dan diperbaiki dalam beberapa waktu.
3. General Bounce
General bounce adalah jenis pemantulan email yang membuat penerima tidak bisa menerima pesan kamu karena keterbatasan teknis server. Jenis email bouncing ini cenderung aman dan tidak mempengaruhi akun email dan reputasi pengiriman kamu.
Penyebab Bounce Back Email
Tentu menjadi suatu hal yang merugikan saat kamu membuat kampanye email marketing, tapi kemudian mendapatkan pesan bouncing.
Jadi, apa saja penyebab terjadinya bounce back email?
Berikut penjelasan singkatnya.
1. Alamat Email Salah (Invalid)
Penyebab bounce back email yang pertama adalah karena alamat email yang kamu masukkan salah, tidak ada, atau invalid. Kondisi ini memaksa server untuk mengembalikan email. Masalah ini biasanya muncul karena salah ketik, menggunakan email yang belum diverifikasi, atau menggunakan daftar email lama.
2. Alamat IP Address yang Diblokir
Terkadang server provider email memblokir banyak alamat IP ketika mencurigai aktivitas spam. Sehingga, email kamu tidak akan dapat melewati filter server penerima, yang mengakibatkan email terpental kembali.
3. Email Kamu Diblokir oleh Server Penerima
Banyak server memblokir alamat email atau domain tertentu jika mencurigai adanya aktivitas berbahaya. Itulah sebabnya saat kamu mencoba mengirim email ke penerima tersebut, email kamu akan terpental. Hal ini mengakibatkan menurunnya reputasi pengirim dan kemampuan pengiriman email kamu.
4. Server Penerima Kelebihan Beban
Email kamu juga akan sulit terkirim ke penerima jika server penerima kelebihan beban. Oleh sebab itu, server tidak akan dapat menerima permintaan masuk apa pun sehingga kamu mendapatkan notifikasi bouncing.
5. Kotak Masuk Penerima Penuh
Setiap inbox email memiliki batas penyimpanan standar. Jika penerima belum membersihkan kotak suratnya, maka ada kemungkinan email kamu akan terpental.
6. Skor Reputasi Pengirim Rendah
Reputasi pengirim adalah salah satu faktor utama yang mempengaruhi pengiriman email dan meningkatkan bouncing rate. Skor reputasi pengirim yang rendah bisa mengalihkan email kamu ke filter SPAM atau bouncing back.
7. Ukuran Email Terlalu Besar
Email size juga merupakan faktor penting yang mempengaruhi bounce rate. Beberapa server email membatasi email berukuran besar karena masalah privasi. Ada juga beberapa server email yang hanya mengizinkan email berupa teks.
Cara Mengatasi Bounce Back Email
Nah, setelah tahu apa saja penyebab email bouncing, selanjutnya kamu perlu tahu bagaimana cara mengatasi bounce back email.
Berikut kami rangkum beberapa tipsnya.
1. Gunakan Opsi Ganda
Opsi ganda adalah salah satu metode terbaik untuk membangun segmentasi daftar email. Setelah pengguna mendaftar dengan mailing list, minta mereka untuk memverifikasi akun. Sehingga, kamu bisa tahu bahwa alamat email mereka benar-benar valid dan aktif.
2. Kurangi Bounce Email dengan Memperbarui Daftar Email
Cara mengatasi bounce back email yang tak kalah penting adalah dengan memperbarui daftar email secara berkala. Alamat email biasanya kedaluwarsa seiring waktu, yang meningkatkan kemungkinan bouncing email. Jangan lupa juga untuk jadwalkan kampanye email setelah memperbarui daftar email.
4. Periksa Ulang Typo
Kamu juga harus sangat berhati-hati saat mencantumkan alamat email sebelum mengirim kampanye. Periksa ulang apakah ada salah ketik atau typo, misalnya @yahooo.com segera gantikan dengan @yahoo.com.
5. Jangan Melebihi Batas Pengiriman Harian
Setiap server email umumnya memberi batas pengiriman email tertentu. Jika kamu mencoba mengirim lebih dari limit dalam sehari, email kamu pun akan terpental. Jadi, cobalah hindari untuk spam konten dan jaga time frame pengiriman email kamu dengan membuat jadwal pengiriman.
Sudah Paham Cara Mengatasi Email Bounce Back?
Nah, itulah penjelasan terkait bounce back email beserta penyebab dan cara mengatasinya. Kesimpulannya, bouncing email terjadi ketika pesan kamu tidak dapat terkirim ke penerima. Jadi, dengan mengetahui penyebab serta cara meminimalisirnya bisa membantu kamu dalam mensukseskan email marketing.
Temukan inspirasi tentang berita influencer, influencer marketing, social media influencer dan yang lainnya hanya di influencer101.id