Apa itu Personal Branding Beserta Contoh dan Manfaatnya

Apa itu personal branding? Topik ini kian populer di kalangan profesional karena digadang-gadang mampu mendongkrak reputasi. Personal branding menjadi jurus andalan para individual dalam memperkenalkan nama dan keahlian mereka pada masyarakat luas.
Sebenarnya konsep personal branding bukanlah hal yang baru. Hanya saja, belakangan ini istilah tersebut semakin populer berkat dukungan berbagai platform digital. Hasilnya, setiap orang bisa melakukan branding dengan cepat, mudah, murah, dan efektif.
Daftar Isi
Apa itu Personal Branding?
Definisi sederhana dari personal branding adalah upaya pemasaran profil individu beserta karir dan keahliannya sebagai sebuah merek. Kalau selama ini kamu sudah familiar dengan berbagai merek produk, konsep yang sama juga bisa kamu terapkan pada profil seseorang.
Sehingga kalau ditanya apa itu personal branding, kamu bisa menjawabnya dengan mudah: memasarkan profil dan karir seseorang. Satu-satunya perbedaan dari pemasaran umum adalah kata ‘personal’ yang merujuk pada perorangan.
Kata kedua adalah branding yang bisa kita rinci sebagai berikut:
- Memperkenalkan suatu merek kepada masyarakat
- Meningkatkan kredibilitas dan reputasi merek
- Membangun kepercayaan masyarakat terhadap merek
- Merangsang masyarakat untuk membeli / menggunakan merek
- Mempertahankan engagement dengan basis konsumen
Jika kita ambil kesimpulan, maka branding adalah upaya untuk memperkenalkan, memasarkan, dan mempertahankan suatu merek di pasaran. Upaya ini dilakukan secara berkesinambungan, terus menerus, dan tanpa batasan waktu.
Jika kita menggabungkan kata ‘personal’ dan ‘branding’, maka hasilnya adalah definisi yang kita bahas di atas tadi. Sama seperti branding produk, hanya saja kita melakukannya pada profil individu.
Baca juga: Apa itu Influencer Marketing, Beserta Manfaat dan Contoh Strateginya
Kenapa Kamu Perlu Membangun Personal Branding?
Setelah memahami apa itu personal branding, muncul pertanyaan kedua: mengapa kamu perlu melakukannya?
Pertama kamu perlu menyamakan konsep merek produk dengan nama individu. Kalau ingin sukses, maka merkmu harus terkenal, terpercaya, dan bisa diandalkan. Ketiga hal tersebut bisa kamu dapatkan dengan melakukan branding.
Sama seperti dirimu pribadi. Kalau kamu punya keahlian di bidang tertentu, tentu saja kamu harus memperkenalkan dirimu sebagai seseorang yang kompeten di bidang tersebut. Karena itulah pelaku personal branding biasanya individu profesional yang menekuni suatu bidang secara khusus.
Personal branding menjadi penting karena persaingan yang semakin ketat. Orang-orang tidak akan mengenalmu, menemukanmu, apalagi menggunakan jasamu kalau kamu tidak menampilkan dirimu pada mereka.
Coba jawab 4 pertanyaan sederhana di bawah ini:
- Kamu ingin dikenal sebagai siapa? (programmer, penulis, desainer, dll.)
- Bidang apa yang kamu tekuni?
- Apa yang bisa kamu berikan pada masyarakat? (jasa, konsultasi, dll)
- Apa yang membuatmu berbeda dari personal lain pada bidang yang sama?
Jawaban dari 4 pertanyaan tersebut akan membentuk profil dasar sebagai senjatamu untuk berkarir sebagai seorang profesional. Kalau kamu tidak melakukan personal branding, bagaimana masyarakat bisa mengenalmu dengan 4 parameter di atas?
Baca juga: Cara Menjadi Influencer Sukses untuk Pemula di Era Modern
Bagaimana Membuat Personal Branding yang Baik?
Kamu sudah tahu apa itu personal branding, apa tujuan dan manfaatnya, maka sekarang waktunya masuk ke pembahasan teknis. Apa saja yang harus dilakukan dalam personal branding?
1. Manfaatkan Kepribadian Kamu
Memulai personal branding diawali dengan pengenalan karakteristik dirimu sebagai sebuah brand. Coba lakukan self-analysis untuk mengetahui siapa diri kamu sebenarnya, serinci mungkin.
- Bidang keahlian dan spesialisasi
- Pengalaman dan pencapaian
- Yang kamu suka dan tidak kamu suka
- Prinsip, cara pandang, dan gaya hidup
- Kesan yang ingin kamu tonjolkan
- Dan lain-lain
Hasil analisis inilah yang menjadi materi branding personal kamu ke publik. Intinya, kamu ingin dikenal sebagai siapa?
2. Percaya Pada Diri Kamu Sebagai Sebuah Brand
Orang lain tidak akan percaya kepadamu sebelum kamu percaya pada dirimu sendiri. Tentu saja hal ini juga berlaku dalam personal branding.
Sebelum meyakinkan orang lain dengan semua keahlian dan pencapaian yang kamu punya, pastikan kamu punya level percaya diri yang cukup untuk tampil di publik.
Apa itu personal branding jika tidak disertai dengan keyakinan dan rasa percaya diri?
Akan ada saat dimana kaum praktisi dan pakar mulai mengajakmu berbincang tentang bidang yang sama-sama kalian geluti. Akan ada saat dimana calon klien mulai menghubungi dan mengujimu sebelum mereka menawarkan project. Sehingga pada tahap ini, kamu harus benar-benar percaya diri pada kemampuan dan keahlianmu.
Jangan ragu untuk memulai suatu perbincangan. Pro-kontra pasti ada, tapi kamu tidak perlu mengambil hati jika mendapatkan respon yang kurang menyenangkan.
Dalam SEO misalnya, berapa banyak keyword yang ideal untuk artikel 1000 kata? Tiap praktisi masih dan akan selalu berdebat tentang hal ini. Jadi jangan ciut dengan ketidaksetujuan.
Wajib percaya diri, tapi tidak boleh sombong. Tetap jaga image positif di mata publik. Ingat, di jagat digital, satu kesalahan kecil saja bisa menutupi semua hal positif yang pernah kamu lakukan.
3. Ketahui Kelebihan dan Kekurangan Kamu
Sama seperti produk, setiap pribadi pasti punya kelebihan dan kekurangan. Kenali diri sendiri, manfaatkan kelebihanmu, dan cerdiklah mengakali kekuranganmu. Bukankah banyak artis yang menjadi terkenal justru karena kekurangan yang mereka miliki? Sebut saja Tukul Arwana, Azis Gagap, Dawiyah, dan Daus Mini.
Kalau ditanya apa itu personal branding, pasti mereka sangat menekankan pada strategi menyulap kekurangan menjadi kelebihan yang menguntungkan. Sejatinya, segala sesuatu dapat kita nilai sebagai kelebihan sekaligus kekurangan, tergantung sudut pandang dan bagaimana cara kita menyikapinya.
Setelah memetakan kelebihan dan kekuranganmu, sortir dan seleksi untuk menentukan bagian mana yang harus paling kamu tonjolkan. Masukkan daftar plus-minus tersebut sebagai bagian dari materi personal branding.
4. Bijak Dalam Menggunakan Media Sosial
“Mulutmu, harimaumu”, perumpamaan ini menjadi kian populer setelah banyaknya kasus yang melibatkan undang-undang ITE. Saat ini, semua aktivitas kita di dunia maya berada dalam regulasi.
Maka bersikaplah bijak dalam bersosialisasi di dunia maya agar tidak menghancurkan reputasi yang sudah kamu bangun dengan susah payah.
Misalnya, jika kamu merasa tidak setuju dengan suatu hal atau seseorang, kamu bebas menjelaskan posisi dan argumenmu karena hal ini juga bagian dari kebebasan berpendapat. Tapi tetap jaga batas kesantunan dan jangan menyinggung atau menjatuhkan orang lain.
Saat brand personal kamu sudah cukup luas, kamu akan menghadapi banyak kontradiksi, baik di lingkaran pribadimu maupun yang berhubungan dengan personal lain. Tetap bijak dan jangan berujar dalam kondisi emosi.
5. Bangun Relasi
Personal branding tidak akan membuahkan hasil kalau kamu hanya menunggu orang lain datang kepadamu. Agar upayamu bekerja lebih cepat, lakukan strategi jemput bola. Hubungi orang-orang yang menurutmu potensial untuk dijadikan relasi dan bangunlah hubungan baik dengan mereka.
Bahkan banyak pakar yang menjelaskan apa itu personal branding sebagai upaya untuk membangun relasi.
Kamu bisa mulai dengan sapaan ramah dan perkenalan diri. Lanjutkan dengan obrolan mengenai bidang yang kalian geluti. Pertahankan interaksi dengan mereka sampai pada titik dimana mereka sudah menganggapmu sebagai relasi, teman, bahkan kerabat.
Dari sinilah akan terbuka peluang-peluang yang tidak kamu sadari sebelumnya. Mulai dari lowongan pekerjaan, project, hingga ajakan untuk berkolaborasi.
Semakin luas relasi yang kamu punya, semakin lebar pula pintu kesuksesan akan terbuka untukmu. Seperti kata pepatah lama, “banyak teman, banyak rejeki”.
Baca juga: Mengenal Mega Influencer serta Kelebihan dan Kekurangannya
Apa Manfaat Personal Branding?
Di atas, kita sudah menyinggung sedikit tentang beberapa manfaat personal branding. Di bagian ini, kita akan merinci lebih banyak poin dan membahasnya secara lengkap.
1. Meningkatkan Percaya Diri
Di dunia maya, kita selalu menemukan orang yang lebih mahir daripada kita. Tentu saja hal ini kerap membuat seseorang, terutama pemula, merasa minder. Tak sedikit pula yang berhenti berusaha.
Berkaitan dengan percaya diri, apa itu personal branding?
Personal branding adalah salah satu cara untuk mengatasi rasa minder. Kalau brand personal kamu sudah mendapat tempat di platform yang kamu pilih, maka kamu tidak akan kesulitan untuk meyakinkan dirimu sendiri. Orang-orang yang akan meyakinkanmu.
Pada suatu titik nanti, postingan kamu akan mendapat banyak reaksi positif, dibagikan oleh banyak orang, dan penuh komentar yang berisi pujian dan afirmasi. Hal ini tentu saja membangkitkan dan menguatkan rasa percaya diri.
2. Kamu Dapat Menarik Peluang
Dengan memperkuat profil sebagai sebuah brand, namamu akan tersebar luas sebagai seseorang yang ahli di bidang tertentu. Identitas yang kuat akan melahirkan kepercayaan publik.
Hasilnya, mereka tidak akan ragu untuk mempercayakan berbagai hal karena yakin kamu pasti bisa melakukannya dengan hasil memuaskan.
3. Bisa Menjadi Terkenal
Hari ini, kamu tidak perlu jadi artis untuk menjadi terkenal. Kamu hanya perlu fokus pada bidang yang kamu geluti. Istilah Selebgram dan YouTuber sekiranya tepat untuk membuktikan bahwa siapa saja bisa menjadi terkenal.
Tentukan bidangmu, perkenalkan dirimu, perkuat profilmu, dan lihat hasilnya: ribuan bahkan jutaan orang akan menggaungkan namamu.
Mungkin salah satu alternatif jawaban dari pertanyaan ‘apa itu personal branding?’ adalah jalan untuk menjadi terkenal.
4. Meningkatkan Kredibilitas Kamu
Tanpa personal branding, orang-orang mungkin akan meragukan kredibilitasmu. Tentu saja ini akan mempersulit karirmu karena kamu hanya bisa berkecimpung di lingkaran yang sama.
Dengan personal branding, kamu akan tampil lebih kredibel, meyakinkan, dan terpercaya. Bahkan hanya dengan menyebutkan nama, orang-orang akan mengenalmu sebagai siapa yang kamu inginkan.
5. Memberikan Kamu Nilai Tambah
Untuk memenangkan persaingan, kamu harus bisa memberikan sesuatu yang lebih. Senjatamu adalah apa yang tidak bisa diberikan oleh kompetitor.
Salah satunya lewat personal branding sebagai nilai tambah dari segi identitas, kredibilitas, reputasi, dan rekam jejak.
Semua definisi yang sudah kita bahas tentang apa itu personal branding adalah nilai tambah yang wajib kamu miliki untuk memperkuat identitasmu sebagai profesional.
6. Meningkatkan Relasi dalam Berbagai Bidang
Tidak hanya di bidang yang kamu fokuskan, kamu juga bisa memperluas relasi ke bidang lain.
Misalnya, kalau kamu seorang penulis, maka kamu juga bisa membangun hubungan relasional dengan praktisi digital marketing, programmer, fotografer, desainer, dan bidang-bidang lain. Ini akan memperluas wawasanmu dan membuka peluang-peluang yang lebih menantang untuk kamu coba.
7. Meningkatkan Energi Kamu
Semua orang punya titik jenuh dan level konsistensi yang berbeda. Ada suatu masa ketika kita merasa bosan dan malas berkutat dengan hal yang itu-itu saja. Hal ini wajar dan manusiawi, tapi tidak boleh terjadi terlalu sering atau bertahan terlalu lama.
Personal branding adalah salah satu trik ampuh untuk mengatasinya. Setelah kamu melakukan branding, kamu akan berada di sekeliling orang-orang produktif yang satu bidang denganmu.
Sehingga secara psikologis, kondisi ini akan membangkitkan energi dan semangat untuk berkarya. Menumbuhkan dan meningkatkan energi adalah salah satu jawaban dari apa itu personal branding.
Baca juga: Berikut Media Sosial yang Sering Digunakan Influencer
Contoh Personal Branding
Kalau kamu baru akan memulai personal branding, pasti kamu butuh sosok inspiratif yang sudah sukses membentuk merek pribadi mereka. Beberapa di antaranya adalah 3 nama di bawah ini.
1. Elon Musk
Bos besar di dunia sains dan teknologi ini sudah mendunia. Musk adalah pendiri PayPal, Tesla, dan SpaceX. Belakangan ini Ia juga mengembangkan banyak inovasi di bidang blockchain dan AI.
Salah satu terobosan terbarunya adalah terowongan bawah tanah berbentuk semacam rel untuk menangani kemacetan di kota-kota besar.
Rekam jejaknya yang gemilang sukses membuatnya terkenal dan mengundang decak kagum banyak orang. Kalau kamu ingin tahu sekuat apa profil seorang Elon Musk, Ia pernah menjatuhkan harga Bitcoin hanya dengan sebuah tweet.
Dengan sebuah tweet pula, Ia pernah melambungkan harga Dogecoin dengan persentase yang hampir tidak masuk akal.
2. Merry Riana
Sosok perempuan cerdas ini menjadi idola banyak orang lewat ‘Mimpi Sejuta Dolar’. Merry Riana adalah bukti nyata perempuan yang berhasil sukses dari nol. Ia tipikal wanita gigih, cekatan, ulet, dan adaptif. Saat ini, Merry Riana menjadi salah satu motivator terbaik di tanah air.
Merry Riana pernah berpendapat tentang apa itu personal branding. Ujarnya: “Kita adalah CEO dari brand (diri) kita sendiri.”
3. Bob Sadino
Sosok yang satu ini adalah pembangkit semangat orang-orang yang merasa minder. Ia membuktikan bahwa kepintaran dan tingkat pendidikan bukanlah faktor penentu kesuksesan.
Bob Sadino tipikal orang yang praktis dan lebih berorientasi pada action. Pola pikir yang unik dan kisah perjalanan bisnisnya yang inspiratif berhasil melambungkan namanya sebagai salah satu tokoh populer nasional.
Baca juga: Jenis-jenis Influencer Beserta Contohnya! Kamu Wajib Tahu!
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa personal branding memang sangat penting di era modern. Manfaat personal branding sangat krusial dalam perjalanan karir dan bisnis. Dengan strategi yang tepat, semua orang bisa menjadi terkenal dan tampil lebih profesional.
Setelah tahu apa itu personal branding, siapkah kamu mengambil langkah pertama?
Dapatkan berbagai informasi terbaru seputar berita influencer dan influencer marketing hanya di influencer101.id.